“Rokok : Penghancur atau Pembangun Bangsa?” (Pemerintah VS Perusahaan Rokok)

08.42


Berbicara tentang rokok, pasti akan menyulut perdebatan besar tiada ujung antara yang pro dan kontra. Sebagian kelompok sibuk memaparkan dampak negatif dari rokok, sedangkan yang sebagian lagi berkutat untuk menyanggah dengan berbagai alasan dari berbagai aspek. Indonesia memang tak bisa terlepaskan dari rokok, karena rokok telah merambah hampir semua aspek kehidupan. Ada beberapa perbandingan dampak negatif dan positif tentang peran perusahaan rokok dalam membangun Indonesia.

Dari aspek pendidikan, banyak perusahaan rokok yang memberi beasiswa kepada pelajar yang berprestasi maupun tidak mampu, contohnya :  Program Beasiswa Djarum Plus dan Beasiswa Djarum Foundation walaupun pastinya ada kedok dibalik hal tersebut. Dalam hal ini ada pencitraan baik terhadap perusahaan rokok yang turut memajukan pendidikan di Indonesia, namun yang harus digaris bawahi adalah perusahaan rokok seharusnya lebih mengedepankan pada korban kanker atau gangguan kesehatan lain yang diakibatkan oleh rokok. Karena hal tersebut merupakan imbas dari rokok itu sendiri, sehingga perusahaan rokok sudah semestinya untuk bertanggung jawab.

Bukan hanya pendidikan yang di lirik oleh perusahaan rokok untuk menarik hati masyarakat, aspek pariwisata juga menjadi incaran. Contohnya : awal tahun 2007 PT. Gudang Garam Tbk membuat sebuah iklan spektakuler dengan judul “Rumahku Indonesia Cahaya Asa”. Iklan yang di suguhkan memang bukan iklan kacangan yang dibuat ngawur, iklan ini mempromosikan keindahan pariwisata alam Indonesia dan iklan ini tak kalah bahkan menyaingi iklan “Wonderful Indonesia” dari Dinas Pariwisata Indoesia. Lagi-lagi pemerintah Indonesia tertandingi oleh perusahaan rokok.
Tak jauh beda dengan pariwisata, aspek kebudayaan juga disabet oleh perusahaan rokok. Dengan tema yang sama, yaitu “Rumahku Indonesia Cahaya Asa”. Iklan ini bukan hanya berisi tentang kebanggaan menjadi orang Indonesia yang diselingi degan puisi dan tarian daerah. Kali ini pemerintah tertinggal satu langkah lagi dari perusahaan rokok yang berusaha membangkitkan rasa nasionalisme warga Indonesia yang telah terpuruk.
Ekonomi merupakan aspek terpenting dalam suatu negara dan perusahaan rokok memegang kendali yang cukup besar dalam aspek ini. Perusahaan rokok merekrut banyak karyawan dan dengan itu bisa menjalankan roda ekonomi, walaupun nyatanya banyak kerugian yang ditanggung negara akibat bea cukai yang sangat murah dan impor tembakau karena kebutuhan dari tembakau yang tidak tersedia di Indonesia. Info lengkapnya bisa dilihat di SINI.
Selain itu banyak perusahaan rokok baik lokal maupun nasional yang menarik hati masyarakat dengan menggelar konser keliling baik yang berbasic dangdut maupun agama. Masyarakat pun merasa senang dengan dengan hal tersebut dan tidak menyadari ada bahaya besar yang mengancam dari rokok. Aspek hiburan menjadi sasaran empuk bagi para pengusaha rokok.

Yang lebih menarik dari perusahaan rokok andalan iklan di televisi. Mereka tidak secara langsung menggambarkan orang yang sedang enak menikmati rokok. Namun, mereka justru membuat iklan-iklan dengan pesan moral yang dikemas secara apik dan menarik. Sebagai contohnya iklan Djarum 76 filter yang mengkritisi tentang korupsi dengan background humor, dengan jargon yang menjadi terkenal keseluruh Indonesia yaitu “wani piro”, iklan rokok Sejati yang memberikan pesan moral agama dan sosial, dan iklan Sampoerna Hijau dengan slogan “nggak ada loe nggak rame” yang mengambil tema persahabatan yang seringkali membuat penonton tertawa dibuatnya.
Memang banyak sekali langkah positif yang diambil oleh perusahaan rokok untuk memajukan Indonesia, walaupun hal itu untuk tujuan marketing. Memang sulit apabila ingin membubarkan perusahaan rokok karena dampak negatif yang diberikan lebih besar dari pada dampak positifnya. Hal ini tergantung warga Indonesia sendiri apakah mau bersenang-senang sesaat dan menderita selamanya atau hidup sehat tanpa rokok. Kesimpulannya, banyak manfaat dari adanya perusahaan rokok, namun tak sedikit pula kerugian yang diakibatkan.




You Might Also Like

2 komentar

  1. Bagusnya di apain aja tu masbro ya ???

    BalasHapus
  2. Yaa gimana mas, saya juga paling gemes kalo masalah rokok ini...
    Tapi kalo pajaknya aja murah, buat apa dipertahankan?
    kerugian negara akibat rokok ini malah bisa lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh..
    intinya, hrs berani ambil langkah bijak spt menutup semua pabrik rokok dan blokade masuk rokok utk mengatasi masalah pelik akibat rokok seperti mutasi krn yg mengakibatkan kanker baik pd perokok aktif maupun pasif.

    Mari berkunjung :-)
    alicememory.blogspot.com

    BalasHapus

Popular Posts

Like us on Facebook